Jumat, 03 Februari 2012

Hati yang Menyesal

Hati yang Menyesal
By : Olif
27 Maret 2011 16:42

Kau tidak akan pernah berhenti menyakiti sebelum kamu merasakan apa itu yang namanya sakit dan kehilangan.
Dan jangan pernah kau mengatakan kau akan bahagia selagi kau menyakiti orang lain.
Ingat lah satu hal bahwa, kebahagian adalah ketika kita melihat sekitar kita bahagia.
Aku sudah berpacaran selama 5 tahun, dia adalah cinta pertamaku sebut saja namanya Yayan. Dia teman ku saat aku ikut bimbingan. Dia begitu pendiam, maniz, lucu, dan olahragawan. Setelah lulus bimbingan aku diterima di salah satu SMA favorit di lamongan. Sedangkan dia sekolah di swasta. Sejak saat itu aku tidak pernah bertemu dia lagi. Karena aku tidak tau apa-apa sama sekali tentang dia. Namun pertengahan semester dia masuk sebagai siswa baru di SMA ku. Karena kita satu kelas dengan ku akhirnya kita menjadi dekat dan berpacaran. Memang dalam hubungan ku tak pernah ada kata restu dari orang tuaku terutama ibu ku. Dan aku tau bahwa pilihan orang tua selalu benar. Awalnya aku acuh tak acuh terhadap kata-kata orang tua ku. Dan terus saja menjalin hubungan. Banyak sekali yang aku alami bersama dia. Dia adalah orang yang paling sabar dan paling pengertian. Disisi lain ada satu hal yang buat aku sedikit ragu bersamanya. Bukan karena dia tidak setia melainkan karena harta. Sempat aku berfikir bahwa masalah ini akan bisa teratasi. Karena jika kita punya niat InsyaAllah akan ada jalan. Tapi selama itu juga aku tak pernah mendapatkan jawaban. Hingga akhirnya aku memilih untuk bekerja di luar kota. Saat aku bekerja aku bertemu dengan seseorang yang dulu pernah aku kenal. Dia adalah teman SMA ku dulu namanya Adhi. Saat pertama masuk sekolah aku adalah orang dia suka. Dia meminta temanya untuk diperkenalkan dengan aku. Setelah kenal sekali dua kali kita jalan bersama sebelum Yayan menjadi teman sekelas ku dan menjadi pacar aku. Karena dia tak kunjung mengungkapkan perasaanya kepada ku akhirya aku dekat dengan Yayan dan hubungan kedekatan aku dengan dia tak seperti saat sebelum aku berpacaran dengan Yayan. Aku sudah melupakan saat-saat bersamanya hingga akhirnya dia datang lagi dan mengenang masa lalu kami berdua. Dia sering sekali mengajak aku untuk pergi jalan-jalan bersamnya  walaupun sesungguhnya ia sudah mengetahui bahwa aku masih bersama Yayan. Dia seolah-olah tidak berhenti mengungkapkan prasaanya yang dulu tak pernah dia ungkapkan. Dia membuat ku terharu akan pengorbanannya hingga akhirnya aku kembali menyukainya. Perasaan yang hilang itu kembali lagi. Aku tidak menyangka bahwa aku akan berada di suatu masalah yang sangat berat. Aku menyukai dua orang tersebut di saat waktu yang bersamaan dan aku harus mampu memilih satu diantara mereka. Aku binggung harus memilih siapa? Karena Adhi begitu baik dan romantis. Akhirnya aku memilih mengorbankan hubungan ku yang sudah ku jalin selama 5 tahun. Kebahagiaanku adalah kebahagiaan diatas penderitaan orang lain. Aku meninggalkan seseorang yang begitu tulus mencintai aku apa adanya dan memilih untuk menjalin hubungan dengan Adhi. Awalnya aku takut dan ragu dia tidak benar-benar mencintai aku seperti Yayan mencintaiku. Dan aku sendiri masih sangat mencintai Yayan. Tetapi aku takut Adhi akan meninggalkan aku seperti aku meninggalkan Yayan. Masih dalam bayangan Yayan, Awal memulai hubungan dengan Adhi, aku merasa begitu bahagia meskipun aku tidak mencintai Adhi melainkan hanya sayang. Dia begitu menyenangkan dan bahkan dia mampu membuat teman-teman ku menjadi teman baiknya dia. Kita sering sekali pergi berlibur bersama teman-teman ku. Kemana pun aku dan teman-teman ku pergi aku selalu mengajak dia. Dan dia membuat aku lupa akan keraguan ku kepadanya. Tapi kebahagianku ternyata hanya sementara. Hanya karena aku tau dia mengirim pesan email kepada seorang wanita yang kata-katanya begitu tidak wajar untuk seseorang yang hanya teman, dan membuatku menjadi ragu kepadanya. Setiap hari aku selalu memikirkan keraguanku. Ternyata benar wanita yang aku curigai, sekarang menjadi masalah dalam hubungan ku. Aku tidak tau seberapa seringnya mereka berhubungan dibelakangku. Aku tak pernah bertanya apa dia masih berhubungan dengannya. Karena ketidaktahuan ku akhirnya ketika aku ada masalah dia menghindar dan pergi menemui wanita itu untuk memintanya menjadi pasangan hidupnya. Dia memanfaatkan kelemahan serta kesalahan untuk putus dengan aku. Sungguh aku tak mengira kalau dia begitu tega kepada ku. Sungguh sakit rasanya begitu aku mengingat saat itu. Dia beralasan karena perbedaan agamalah yang menyebabkan hubungan ku dengannya harus berakhir. Aku tidaklah percaya, tapi aku harus menerima keputusannya.
Sekarang aku sadar bahwa mungkin ini balasan Tuhan untuk aku karena aku telah menyakiti seseorang. Dan ini menjadi pelajaran berharga untuk aku, bahwa tidak akan ada kebahagiaan yang kita dapatkan melainkan keraguan seta kecemasan yang akan kita dapati disaat kita menyakiti orang lain.
Sekarang aku tidak akan mau lagi menyakiti orang lain dan aku akan berfikir panjang untuk menerima kembali jika ada yang mencintaiku. Aku akan bersikap tegas dan tidak akan memberi kesempatan jika aku tidak benar-benar mencintainya. Aku tidak akan egois dengan menyakiti orang lain hanya untuk nafsu semata.
“Kita di ciptakan untuk berpasang-pasangan, jangan pernah khawatir atau takut jika kita tidak mempunyai pasangan saat ini karena percayalah suatu saat nanti akan ada seseorang yang terbaik dari yang paling baik untuk kita.” Amin.
Memang jodoh, kematian, rezeki hanya Allah yang tau. Ada kisah cinta yang begitu lama namun tidak sampai ke pernikahan, ada yang sudah mau menikah tapi batal, ada yang tiba-tiba kenal langsung menikah. Sssssst begitu rumitnya cinta. Pada hakekatnya cinta itu seperti apa? Bagaimana menjalani sebuah cinta yang indah? Dan bagaimana caranya mendapatkan cinta yang tulus?
Sejauh ini aku menganggap cinta Yayan lah yang tulus kepadaku. Dia begitu sabar menghadapiku, dia menerima segala kekurangan yang ada pada diriku.
Hati yang Menyesal
By : Olif
21 Januari 2012 22:14
Saat aku bersama Adhi, Yayan menjalin cinta dengan wanita yang tak seagama dengannya. Tentu keluarga Yayan tak mungkin setuju Yayan bersama gadis itu. Entah apa yang menyebabkan hubungan mereka kandas. Tapi yang aku tahu mereka hanya berpacaran kurang lebih selama 3 bulan.
Sesaat setelah aku putus dengan Adhi, aku menyadari kesalahanku dan meminta maaf kepada Yayan dan sungguh hanya kata maaf yang aku butuhkan. Akan tetapi dia justru datang untuk menerimaku.
Meskipun aku pernah menyakitinya tapi dia mau menjadi kekasihku kembali. Sunguh aku tak menyangka. Tapi memang benar, dia memulai hubungan kembali dengan ku, disaat aku ingin memulainya ternyata dia bimbang! Dia bimbang karena dia  masih menyanyangi wanita yang tak seiman dengannya. “Sungguh aku tak percaya, aku marah bahwa kau lebih memilih mempertahankan perasaanmu dengannya dari pada bersamaku dari awal”. Aku pun memilih sendiri. Tapi dia kembali datang padaku setelah dia menyadari telah dibohongi oleh wanita itu. Entah apa yang membuatnya seperti itu tapi kenyataanya dia begitu teguh pada pendiriannya untuk mempertahankan perasaannya kepada wanita itu. Sungguh rumit dengan apa yang terjadi padaku. Tapi dengan melihat ketulusannya aku mampu menerimanya kembali, hingga pada suatu saat dia menemuiwanita itu  dibelakangku. Sungguh aku lelah, tapi apalah arti semuanya ini. Aku begitu mencintainya dan mulai saat itu aku bertekad untuk menjalin hubungan serius dengannya. Meskipun dia bimbang. Aku semakin berhati-hati, aku berusaha menerima apapun kekuranganya, dan tak akan ku sia-sia kan hubungan ini, akan tetapi disaat aku benar-benar merasa serius dia berubah berbanding terbalik. Dia berulang kali menginginkan aku bersama dengan orang lain. Berulang kali pula aku menolaknya hingga akhirnya pada suatu malam, karena dia melihat ada sms cowok lain dari hapeku yang tidak jelas dan hanya sms biasa dia memutuskan hubungan yang sudah aku jaga baik-baik. Entah apa yang dipikirannya? Sungguh aku tidak berselingkuh dengan orang lain. Aku begitu mencintai dirinya aku ingin menikah dengannya. Dan rencananya saat ibaku pulang, aku ingin bersamanya menghadap ibuku, aku ingin mengatakan pada orang tuaku bahwa “Ini Yayan, orang yang aku cintai dan aku ingin menikah dengannya, aku ingin dia menjadi imam bagiku”. Karena ku yakin dia bisa membuatku bahagia. Tapi apalah dayaku, jika ini hanya sebuah rencana. Hubungan kita kandas dan sama sekali tak bersisa. Tak tau kabarnya? Tak tau perasaanya? Tak tau keadaannya. Apa arti semua ini? Kenapa dia meninggalkanku disaat aku ingin serius bersamanya. Jika ini karena karma, kenapa harus aku sendiri yang merasakan, kenapa tidak hanya disini penderitaanku berhenti? Disaat aku merasa putus asa karena dia tak pernah meminta izinku untuk pergi selama kita pacaran, tak pernah memperkenalkanku pada orang tuanya. Dan aku hanya ingin membalas kekecewaanku dengan sedikit mencari kebahagiaan dengan selingkuh. Tapi hukuman yang aku dapatkan begitu banyak. Karena masalah ini orang tuanya tau tentang aku. Mereka tau hanya kekuranganku, kenapa disaat aku tulus mencintainya dia justru enggan mengenalkanku pada mereka. Adilkah ini? Aku hanya ingin bahagia bersamamu, menikah hidup bersama bahagia denganmu, dan punya anak yang lucu dan pintar dari mu bukan seperti ini.
Kau meninggalkanku setelah kau menarik ulur prasaanku.dr awal kau memang tak pernah serius denganku,tak pernah kau temukan aku dengan keluargamu.Tapi disaat aku melakukan ksalahan kau memberikan kesan yang begitu dalam pada keluargamu.ini kah caramu mencintaiku? Kenapa disaat aku membalas sakitku yang tak pernah kau hiraukan,tak pernah kau knalkan dg org tuamu,mlh bt Qmrasa smkin trpojok.tak pernah kah kau mengerti perasaanku. Disaat aku sendiri kau datang.Disaat aku menerimamu, kau bimbang dengan memilihnya.Kau prgi mninggalkan aku lagi. Kemudian kau datang dan disaat aku sungguh serius denganmu kau meninggalkanku selamanya dengan kebahagianmu dan hidupmu, ini kah kenyataan yang ku terima kau tarik ulur perasaan. Ini kah yang pantas kau berikan padaku ! Tau kah ku sangat menderita. Salahkah aku memintamu untuk satu kali memberikan aku ucapan secara langsung saat dihari ulang tahunku? Pernakah kau menemaniku saat tahun baru? Tak pantaskah aku mendapatnya? Menurutmu ini hanya menyalahkanmu. Tapi pnakah kau menyadari kesalahanmu saat aku meninggalkanmu. Pernakah kau sadar ! Aku tak peduli jika kau tak tahu prasaanku. Ini cukup bagiku.
Sekarang yang bisa aku lakukan hanya menunggu kebahagia dan melupakan masa lalu! Dan berharap tidak akan ada lagi tangisan dalam hidupku. Mungkin dia memang tak bisa untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun langsung kepadaku ! Mungkin dia memang tak sanggup bersamaku untuk menghabiskan malam tahun baru bersamanya. Mungkin seperti di awal, bahawa dia memang menganggapku tak pantas untuk mendapatkan sesuatu darinya.
Selamat tingal Yayan, semoga kelak kau akan benar-benar sungguh menghargai dan mencintai seseorang dengan baik. Aku berharap kamu bahagia meskipun selama ini setiap kamu kecewa, kamu selalu mendoakan keburukan bagiku. Tapi aku tidaklah seperti itu. Aku tak ingin kau merasakan apa yang aku rasakan. Kelak aku tidak akan tahu nanti. Terima kasih atas semuanya.
Aku mencintai dan merindukanmu.

         
Lamongan, 23 Januari 2012
                                      OLIF